3 kali
Allah memanggil kita sepanjang perjalanan hidup kita ini.
1.Azan
Panggilan
pertama adalah Adzan yang sangat jelas kita dengar lima kali sehari.
Ketika
kita sholat pada awal waktu, dan berhadir dirumahnya, sesungguhnya kita
menjawab panggilan Allah dengan segera.
Tetapi
pada prakteknya masih saja kita telat memenuhi panggilan-Nya dan menunda-nunda
ketika kita di panggil, bahkan cenderung melalaikan dan meninggalkannya karena
alasan sibuk, malas dan lain sebagainya.
Ketahuilah
panggilan itu bersumber dari keinginan sang pemilik dunia.
Di
panggil dengan tawaran keberutungan darinya “Marilah menuju keberuntungan(Haiia
A’lal Falah)” yang tentu akan dipenuhi segala janjinya dengan keberuntungan
dalam hidup dunia akheratnya.
Tetapi
Allah sangat Penyayang, Dia tidak “cepat marah” akan sikap kita.
Dia
masih tetap akan memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi
umatNya, dan masih memberikan kesempatan , baik umatNya itu menjawab panggilan
Adzan-Nya dengan segera, terlambat atau tidak sama sekali.
Padahal
dia melaknat iblis karena melalaikan satu perintah sujud saja.
Iblis
yang selama ribuan tahun selalu bertakwa dan bahkan menjadi guru para
malaikatnya.
Panggilan
ini erat kaitannya dengan doa kita, secepat dan sebaik apa sikap kita dengan
panggilan ini maka akan berpengaruh pada secepat dan sebaik apa terkabulnya permohonan
kita.
Banyak
dari hamba allah yang mmiliki keistemewaan cepat dan makbulnya do’a2 mereka,
karena cepat dan baiknya mereka menjalankan panggilan dan perintah sang
pencita.
2.Haji
Panggilan
yang kedua adalah panggilan Haji.
Panggilan
ini lebih menarik lagi karena sifatnya yang bergiliran tidak seperti panggilan
Adzan yang sifatnya umum.
Panggilan
Haji ini hanya di sampaikan kepada hambanya yang mampu dan telah sampai haknya
menunaikan haji sebagai tamunya di baitullah Mekkah.
Maksudnya
telah sampai haknya ialah bahwa tidak serta merta orang yang mampu secara
ekonomi, sehat badannya, mempunyai kesempatan untuk memenuhi Panggilan haji
tersebut.
Banyak
yang memiliki kemampuan secara ekonomi, kesempatan dan kekuatan fisik, tetapi
tidak menanggapi panggialannya, mungkin karena hatinya tertutup oleh tipu daya
dunia atau di belum dipanggil secara langsung melalui taifiq dan hidayahnya.
Tetapi
saat panggilan itu ditentukan pada seorang hamba, maka sesuatu yang tidak
mungkin bisa saja terjadi.
Adakalanya
yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak punya uang malah diongkosi
untuk berhaji, yang tidak berencana malah bisa pergi, ada sebelumnya sakit
tetapi tetap bisa menjalankannya.
Ketika
kita mengambil niat Haji, berpakaian Ihram dan melafadzkan “Labaik Allahuma
Labaik”, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.
Saat
itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun
panggilan itu halus sekali.
Alangkah
baiknya jika kita ingin mendapatkan panggilan kedua (panggilan Haji) maka harus
memperbaiki sikap ketika panggilan pertama di kumandangkan yaitu azan.
3.Kematian
Panggilan
yang memutus segala kelezatan, Panggilan yang memutus segala Hubungan dengan
kehidupan.
Panggilan
ini pasti akan sampai pada kita bahkan berlaku juga untuk tiap-tiap makhluk
hidup yang ada di atas bumi.
Panggilan
yang kita jawab dengan amal shaleh kita selama menjadi khalifah di bumi Allah.
Pada
panggilan ketiga ini biasanya Allah tidak memberikan tanda tanda secara
langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan.
Kita
hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Dan Panggilan ini tidak seperti panggilan
pertama dan kedua, panggilan ketiga ini tidak bisa di majukan sedetikpun dan
tidak pula bisa dimundurkan sedetikpun.
Entah
kita siap atau tidak. Entah kita sedang beramal sholeh atau mengerjakan maksiat
entah kita sedang tidur ataupun bekerja.
Panggilan
ketiga bisa datang sewaktu-waktu menurut ketentuan takdir kita. Hanya perbuatan
dan amal sholeh kita lah yang mampu meringankan ketika panggilan ketiga ini
sampai ke telinga kita.